Seni merangkai bunga






Ciri Khas Seni Merangkai Bunga di Berbagai Belahan Dunia
  
Direct Link of this blog :
Eko Sulistiono
China



Dikenal sebagai pelopor merangkai bunga memakai air di pot atau jamban bunga. Sejak saat itu, orang di seluruh dunia mulai berlomba membuat karangan bunga, merangkai bunga berbentuk lingkaran dan merentangkan daun bunga. Orang China mengekspresikan keseimbangan dan interaksi obyek dalam dimensi ruangan.


Jepang


Orang Jepang berhasil mengombinasikan bunga pangkas, air, dan pot. Orang Jepang merangkai bunga untuk tujuan meditasi. Setelah para pendeta mengajarkan seni merangkai bunga, para bangsawan dan rakyat mulai menghiasi rumah dengan rangkaian bunga. Orang Jepang merangkai bunga dengan rujukan surga, manusia, dan bumi. Desain rangkaian selalu berupa bunga tinggi atau daun-daunan untuk melambangkan surga. Lantas bunga agak pendek melambangkan bumi. Terakhir bunga di tengah-tengah rangkaian melambangkan manusia di antara surga dan bumi.


Mesir


Seni merangkai bunga di Mesir dapat ditelusuri dari makam, pyramid, dan sphinx. Dimana cat, relief, pahatan, perhiasan dan tanaman yang ditemukan disana dapat disimpulkan bahwa bunga ditempatkan di mangkuk atau dirangkai menjadi rangkaian bunga berbentuk ikat kepala, kalung bunga untuk menghormati tamu. Bunga dan buah berry dikombinasi dalam bentuk barisan yang rapi, teratur, dan tidak tumpang tindih. Warna dikombinasi dengan menyolok.


Tahun 2800 sampai 28 Sebelum Masehi, rangkaian bunga dipakai untuk keperluan ritual keagamaan di rumah penduduk. Bunga sangat berlimpah. Banyak bunga dikirim ke Roma. Ragam bunga mencakup: bunga lili air, teratai, akasia, mawar, bunga violet, lili Madonna, bunga bakung, bunga melati dan bunga madat (poppy). Bunga umumnya dikombinasi dengan buah, anggur, dan  daun-daunan.


Yunani dan Roma


Pada masa Yunani kuno (600-146 Sebelum Masehi) rangkaian bunga berbentuk lingkaran dan kalung karangan bunga banyak digunakan. Rangkaian bunga berbentuk lingkaran diletakkan di pundak para pahlawan, patung dewa-dewi, makhluk hidup, dan digunakan untuk menghormati orang yang sudah meninggal. Daun bunga dipajang pada saat festival, upacara, dan selama kegiatan keagamaan.


Bunga dan buah disusun di keranjang pendek yang diletakkan di meja makan. Para tamu dimahkotai dengan  bunga dan dihiasi rangkaian bunga berbentuk lingkaran dan kalung karangan bunga. Bunga mawar segar dihamburkan dari langit-langit bagaikan hujan warna dan parfum.


Byzantium dan Persia


Di wilayah Kerajaan Romawi Timur, terletak di Byzantium, berkembanglah teknik seni merangkai bunga yang kini menjadi inspirasi rangkaian bunga di mosaik gereja. Keindahan jambangan besar dan piala yang dipakai dalam misa suci yang dipadu dengan daun-daunan yang dipadu dengan buah dan bunga sangat indah. Nuansa seni dan keindahan rangkaian bunga sangat dominan pada masa itu.


Eropa


Setelah kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat dan sebelum Masa Renaisan, seni merangkai bunga jarang dikenal. Barulah pada abad 13 atau periode Gotik, rangkaian bunga mulai dikenal. Bunga, daun, dan buah digunakan sebagai penghias kathedral.  Banyak lukisan, manuskrip, dan pita abad 14 dan 15 yang dihiasi vas bunga tinggi berisikan setangkai bunga yang indah.


Awal masa renaisan (1400-1600), semua seni merangkai bunga berkembang pesat. Vas besar dari baja dan batu dihiasi rangkaian bunga yang tinggi yang ditempatkan di lantai dan tepi jendela. Sejak itu, rangkaian bunga yang longgar, buket kecil yang diikat rapat mulai dikenal.


Di Perancis, ada tatakan vas dan jambangan agak besar berisikan rangkaian bunga yang diletakkan di bagian tengah meja makan. Sedangkan rangkaian bunga diletakkan di semua ruangan.


Pelukis Inggris William Hogarth memperkenalkan rangkaian bentuk S yang nantinya disebut rangkaian bunga dengan desain kurva Hogarthian. Bunga dan daun mulai didesain semitris sesuai kurva huruf S.


Meja buffet mulai diperkenalkan. Dilengkapi karangan bunga, rangkaian bunga berbentuk lingkaran. Rangkaian bunga berbentuk piramida, buah, dan gula-gula. Seluruh ruangan diberi penerangan lilin dengan tempat lilin yang tinggi dan berornamen bunga. Para wanita memakai hiasan bunga di rambut dan gaun beraksesoris bunga.



Amerika


Sebagai tempat pertemuan antara barat dan timur, banyak buket berupa vas tinggi, dan bunga lebih tinggi daripada vas. Seiring apresiasi terhadap seni Oriental, rangkaian bunga memakai mangkuk atau vas kecil dan pendek yang berornamen dekoratif.

1 komentar:

Dedaunan